Minggu, 27 Februari 2011

MUSEUM KAYU TUAH HIMBA

Museum Kayu Tuah Himba terletak Di Kota Tenggarong, tidak jauh dari Kawasan Wisata Waduk Panji Sukarame sekitar 600 meter. Museum ini dibangun dengan kayu panggung yang berukuran 20 x 20 m2. bangunan ini dikelilingi oleh pohon - pohon tinggi menyerupai hutan lindung. Pengunjung dapat menyaksikanberaneka ragam yang berkaitan dengan kehutanan, khususnya hutan Kalimantan yang kaya akan berbagai jenis pohon..

Koleksi yang ada museum  kayu ini, antara lain :
1. Kerajinan Kutai yang terbuat dari rotan, seperti lemari, kursi, lampu, tempat tidur dll
2. Kerajinan Dayak antara lain : anjat, Patung Dayak, mandau, dan Ukiran Dayak dari kayu ulin.
3. Miniatur rumah khas dayak.
4. Koleksi kayu - kayu hutan di Kalimantan
5.
0 komentar

MUSEUM MULAWARMAN

Bangunan Keraton Kutai Kartanegaraterletak di Ibukota Kabupaten Kutai Kartanegara (Tenggarong), Kraton peninggalan Kerajaan kutai Kartanegara ini sekarang telah beralih fungsi menjadi Museum Mulawarman, didirikan pada tahnu 1932 oleh Pemerintah Belanda yang menyerahkan keraton kepada Sultab Adji Muhammad Parikesit tahun 1935. 

Museum ini memliki koleksi - koleksi sejarah yang terkenal, antara lain :
1. Singgasana, sebagai tempat duduk raja dan Permaisuri. Kursi ini dibuat dengan gaya eropa, penciptanya adalah seorang Belanda bernama Ir. vander lube pada tahun 1935
2. Patung Lembu Swana, yakni lambang Kesultanan Kutai dibuat di Birma pada tahun 1850 dan tiba di Istana Kutai pada tahun 1900. Lembu Swana diyakini sebagai kendaraan tunggangan batar Guru. nama lainnya adalah paksi Liman Janggo Yoksi, yakni lembu yang bermuka dua, bersayap burung, bertanduk seperti sapi.
3. Kalung Uncal, merupakan atribut dan benda kelengkapan kebesaran Kesultanan kutai kartanegara yang digunakan pada waktu penobatan Sultan kutai menjadi raja, penabalan sultan, serta acara sakral lainnya.
4. Meriam Sapu Jagad Peninggalan VOC Belanda
5. Replika Prasasti Yupa
6. Sperangkat Gamelan dari Keraton yogyakarta tahun 1855
7. Arca Hindu dan 7 replika Prasasti Yupa
8. Seperangkat Meja tamu penginggalan Kerajaan Bulungan
9. Ulap Doyo, hasil kerajinan tenu Suku Dayak Benuaq
10. Minirama tentang sejarah Kerajaan Kutai Kartanegara
11. Koleksi Numismatika ( mata uang dan alat tukar lainnya )
12. Koleksi keramik dari China, Jepang, Vietnam, dan Thailand.
0 komentar

Kamis, 24 Februari 2011

DANAU SEMAYANG

Obyek wisata alam Danau Semayang terletak di Kecamatan Kota Bangun. Untuk menuju ke obyek ini, diperlukan waktu lebih kurang 2 jam dari Kota Tenggarong dengan kendaraan roda empat atau roda dua. Obyek wisata Danau Semayang bersebelahan dengan obyek wisata Danau Melintang. Sulit untuk mengetahui batas - batasnya. Namun yang pasti kedua danau ini akan menyatu pada saat arus Sungai mahakam surut.

Di Danau Semayang, para wisatawan dapat menikmati hamparan Sungai Mahakam yang luas dan tenang, serta kicauan burung. Keindahan alam obyek ini mencapai puncaknya pada saat matahri terbit dan matahari terbenam. Jika beruntung, wisawatan dapat menjumpai spesies Ikan Pesut yaitu lumba - lumba air tawar yang jarang dijumpai dan hampir punah keberadaannya.
0 komentar

PANTAI TANAH MERAH

Pantai Tanah Merah adalah salah satu obyek wisata alam unggulan Kabupaten Kutai Kartanegara. Kawasan ini terletak di Desa Tanjung Harapan Kecamatan Samboja, lebih kurang 14 Km dari persimpangan Jalan Raya Balikpapan - Samarinda dan berjarak 127 Km dari Kota Tenggarong.

Pantai seluas lebih kurang 8 Ha ini memiliki keindahan alam yang memukau dengan pasir putihnya. Di area ini juga ditumbuhi pohon cemara yang tumbuh lebat, sehingga menambah pesona keindahan Pantai Tanah Merah.
Kawasan ini sangat cocok untuk rekreasi keluarga, berkemah sambil berburu kepiting, dan memancing ikan. Pantai Tanah Merah dapat dicapai dengan menggunakan kendaraan roda dua atau roda empat
0 komentar

BORNEO ORANGUTAN SURVIVAL FOUNDATION

Borneo Orangutan Survival atau lebih dikenal dengan BOS, adalah sebuah yayasan yang awal berdirinya pada tahun 1991, yang merupakan proyek rehabilitasi orang utan. Beberapa kali berganti nama, hingga akhirnya terbentuklah yayasan Penyelamatan Orangutan Borneo atau The Borneo Orangutan Survival Foundation.

BOS terletak di Jalan Balikpapan - Handil Km 44 Kelurahan Margomulyo, Kecamatan Samboja. Untuk menuju ke kawasan ini lebih kurang 1 jam dari Bandara Sepinggan - Balikappan, dan lebih kurang 3 jam dari Kota Tenggarong.

Kegiatan utama dari BOS adalah melakukan rehabilitasi satwa sebelum dilepaskan ke habitat aslinya. Areal BOS - Samboja lebih kurang 1800 Ha dan menjadi tempat perlindungan satwa liar, terutama bagi orang utan dan Beruang madu. 

BOS juga memiliki sebuah program eco wisata yang disebut SAMBOJA LODGE yang mengedepankan misi kelestarian lingkungan didalamnya. Beberapa paket yang ditawarkan dalam program Samboja Lodge adalah mengikuti beberapa kegiatan harian Yayasan BOS dalam program rehabilitasi satwa, kegiatan rehabilitasi lahan kritis, kegiatan kebun organik, kegiatn pembuatan pupuk organisasi (kompos) dan pengamatan kehidupan liar yang ada di sekitar areal BOS. 

Untuk informasi mengenai yayasan Borneo Orangutan Survival anda dapat mengunjungi situs resminya di www.orangutan.or.id
0 komentar

KAWASAN WISATA ALAM BUKIT BANGKIRAI

Wisata alam Bukit Bangkirai terletak pada Km. 38 Jalan Raya Soekarno – Hatta, Balikpapan – Samarinda. Dari Kota Samarinda menggunakan transportasi darat selama ± 90 menit melewati kantor pusat Wanariset Samboja menuju arah lokasi HTI ( hutan Tanaman Industri ) Batu Ampar sepanjang 20 km. Untuk yang ingin merasakan suasana berbeda bisa menggunakan transportasi laut, yaitu speedboat, berangkat dari pelabuhan Kampung Baru Ujung Balikpapan dengan waktu tempuh ± 45 menit.

Kawasan wisata alam Bukit Bangkirai merupakan hutan alam yang dekat dengan wilayah perkotaan, digunakan sebagai monumen hutan tropis di kaltim, didominasi oleh jenis flora dari famili Dypterocarpaceae seluas 1.500 Ha.

Bukit Bangkirai diresmikan pada tanggal 14 maret 1998 oleh Ir. Djamaluddin Suryohadikusumo yang pada saat itu menjabat sebagai Menteri Kehutanan Kabinet Pembangunan VI. Kawasan ini mempunyai peran penting untuk sarana pendidikan lingkungan hidup ( wisata ilmiah ) dan kehutanan.

Fasilitas sebagai sarana wisata alam Bukit Bangkirai :

1.      Canopy Bridge
Canopy Bridge merupakan jembatan yang menghubungkan pohon satu dengan tajuk pohon lainnya. Seringkali juga dikenal dengan sebutan “ jembatan tajuk “. Dikerjakan oleh kontraktor oleh kontraktor Amerika yang tergabung dalam Canopy Construction Associates yang dibantu oleh tenaga lokal. Selain kayu material yang digunakan dalam pembangunan canopy bridge adalah baja anti karat ( galvanized ) asal Amerika.  Desain dan konstruksi yang diterapkan merupakan teknologi terbaru di bidang konstruksi. Ini untk menjamin kemanan dan keselamatan pengunjung yang melewati jembatan. Konstruksi dan umur canopy bridge diperkirakan mampu berthan hingga 15 – 20 tahun.
2.      Rumah Besar Lamin
      Berfungsi sebagai bangunan serbaguna yang berbentuk seperti rumah adat dayak yang sering digunakan untuk kegiatan rapat dan pertemuan.
3.      Pondok Penginapan ( Cottage )
      Tersedia 5 cottage sebagai tempat penginapan bergaya rumah adat panggung dengan dilengkapi fasilitas modern seperti Televisi, AC, dan kulkas.
4.      Jalan Setapak ( Trek )
      Berfungsi sebagai adventure jungle trackking dan sarana pengamatan flora dan fauna. Di sepanjang trek dapat dijumpai beragam flora dan fauna unik seperti jenis burung, beruang, babi hutan, kera, dll
5.      Koeksi Anggrek dan Kebun Buah – buahan Hutan
      Terdapat beberaa jenis Anggrek Hutan yang dikembangkan yaitu anggrek Hitam ( coelegne pandurata ), Anggrek Tebu, Sisik Naga, dll, serta anggrek Silangan seperti Anggrek Kalla, Vanda, Dendorium, dll
6.      Area Perkemahan ( Camping Ground )
7.      Program Adopsi Pohon dan Tanaman Memorial
            Program adopsi pohon adalah suatu program yang mengajak pihak luar berpartisipasi menjadi “orang Tuah Asuh “  terhadap pohon yang tumbuh / berada di kawasan Bukit Bangkirai dengan cara membayar iuran untuk keperluan 
pemeliharaan  pohon tersebut. Program ini merupakan  suatu bentuk  respon bagi pengunjung  yang ingin memiliki  kenang – kenangan setelah berkunjung ke tempat wisata Bukit Bangkirai dengan cara menanam di areal yang telah disediakan. 
8.      Pelatihan Outbound
      Dengan keunggulan kawasan wisata yang bernuansa alami, objek yang menantang, serta didukung oleh sarana yang memadai ( Barak Outbound, Cottage, Lamin, dll ) menjadikan Bukit Bangkirai seagai suatu kawasan yang ideal untuk tempat pelaksanaan outbond yaitu suatu metoda pelatihan keterampilan yang lebih banyak dilaksanakan di alam bebas ( out door  area )

0 komentar

Rabu, 23 Februari 2011

SEKILAS KUTAI

Kutai atau Koetai adalah salah satu kabupaten yang ada di Propinsi Kaltim. Berdasarkan Undang - Undang RI Nomor 47 tahun 1999 Kabupaten Kutai Daerah Tingkat II dimekarkan menjadi 3 (tiga) daerah kabupaten dan 1 (satu) kota, yaitu:
1. Kabupaten Kutai Kartanegara
2. Kabupaten Kutai Timur
3. Kabupaten Kutai Barat
4. Kota Bontang
 Sejarah berdirinya kutai Kartanegara tidak terlepas dari sejarah berdirinya Kerajaan Hindu pertam di Indonesia, yakni Kerajaan Kutai ing Martadipura. Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya 4 buah prasasti ( batu bertulis dalam huruf pallawa) yang menerangkan bahwa sekitar 400 tahun masehi di Kalimantan Timur sudah terdapat sebuah kerajaan Hindu. raja pertama  Kerajaan Kutai Martadipura adalah Raja Kudungga. Dari 25 raja - raja yang naik tahta, yang paling terkenal adalah raja Mulawarman. namun, informasi lebih lanjut tentang mulawarman sampai sekarang tidak bisa dijelaskan dikarenakan tidak ditemukannya bukti - bukti penunjang yang cukup.
Baru pada sekitar abad ke-13, informasi tentang raja - raja Kutai mulai terungkap dari Naskah Salasilah Kutai yang memuat kronologi tentang raja - raja Kutai Martadipura.

Sekitar abad ke-14 di Muara Sungai Mahakam, tepatnya di Kutai Lama berdirilah sebuah kerajaan yang bernama Kutai Kartanegara, dengan rajanya adalah Adji Agung Betara Dewa Sakti, yang menurut mitologi adalah titisan Matahari. Beliau mempunyai seorang permaisuri yang juga sangat sakti yang bernama Putri Karang Melenu. Pada masa pemerintahan dipegang oleh Adji Mahkota, Kerajaan Kutai Kartanegara memeluk Agama Islam. Hal ini tidak terlepas dari  jasa dua ulama besar yang bernama Syekh Abdul Qodur Khatib yang bergelar Datuk Ri Bandang, dan Datuk Ri Tiro yang bergelar Tuanku Tunggang Parangan.

Pada abad ke-17 semasa pemerintahan Kutai Kartanegara dipegang oleh Adji Pangeran Sinum Adji Mendapa, menyerang Kerajaan Kutai ing Martadipura di Muara Kaman.yang pada waktu itu dipimpin oleh Raja Dermasetia. Setelah Kutai ing Martadipura mengalami kekalahan, maka kerajaan kutai melebur menjadi satu dengan nama Kutai Kartanegara ing Martadipura hingga saat ini.

Pada masa sekarang, kabupaten Kutai Kartanegara telah menjadi salah satu daerah tujuan wisata utam di Propinsi Kalimantan Timur. Peranan Kutai Kartanegara sebagai daerah tujuan wisata utama tidak terlepas dari peranan seluruh komponen masyarakat, baik pemerintah daerah maupun selruh stakeholder.
0 komentar
 
 

© Bluberry Template Copyright by KOETAI POENYA CERITA

Template by Blogger Templates | Blog-HowToTricks